Pengalaman Mudik Lewat Jalur Selatan Lebaran 2013

Mudik lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Begitu juga dengan kami, pada lebaran tahun 2013 ini kami juga melakukan perjalanan mudik untuk menjenguk dan berkumpul dengan orang tua dan mengunjungi sanak keluarga.

Perjalanan mudik adalah perjalanan yang menyenangkan. Betapa tidak, karena kita akan bertemu dengan orang tua dan sanak keluarga yang sudah lama tidak berjumpa. Dan kita juga akan menikmati suasana sejuk pedesaan yang alami dan jauh dari keramaian kota.
Udara yang bersih dan suasana yang nyaman selalu terbayang. Karena itulah, setiap perjalanan pulang kampung, istri dan anak-anak selalu bersemangat bahkan persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.

Tepat pada tanggal yang direncanakan, kami pun berangkat. Tanggal 1 Agustus 2013, hari kamis jam 11 malam selepas sholat tarawih dan witir. Itu adalah H-7 lebaran. Memilih jalur selatan via bandung-tasik adalah kebiasaan kami jika pulang kampung. Memang jalan di jalur selatan terutama daerah jawa barat sangat berliku-liku dan naik turun. Namun itu justru membuat mata tetap melek di malam hari hehehe.

Jika menilik berita di TV, pada hari yang sama di jalur pantura udah mulai padat, lain halnya dengan jalur selatan. Ternyata masih sepi lengang, mungkin karena tidak banyak pemudik yang memilih lewat jalur selatan ya.. Truk yang seharusnya masih boleh beroperasi pun sudah tidak nampak di jalanan. Alhasil perjalanan pun lancar..tidak ada kemacetan berarti.. Alhamdulillah.

Jam 3.30 udah nyampai di Ciawi, kami pun berhenti untuk makan sahur di RM Mergosari yang memang sudah menjadi langganan kami jika pulang kampung. Menu ayam goreng dan lalap serta teh panas menemani sahur itu. Seusai sahur, masih ada setengah jam sebelum waktu shubuh, perjalanan pun dilanjut sampai terdengar kumandang adzan. Meskipun dalam perjalanan jauh, baiknya tetap menjaga sholat berjamaah. Kami pun sholat shubuh di masjid di pinggir jalan di daerah Cikoneng kalo ngga salah. Seusai itu, istirahat adalah pilihan yang pas, mengingat dari jam 11 malam sampai shubuh belum tidur. Tidur 1,5 - 2 jam rasanya sudah cukup....

Jam 7 pagi perjalanan dilanjut. Tidak banyak berhenti di sepanjang jalan. Anak-anak sarapan disuapin di dalam mobil. Jadi menghemat waktu. Tidak terasa waktu sudah hampir jam 12 siang, kami udah nyampai daerah kab. Purworejo. Hari itu adalah hari Jumat, sehingga kami harus mencari masjid untuk sholat Jumat. Akhirnya merapat ke Masjid Agung Kutoarjo, ternyata di sana sudah banyak mobil plat B yang pada parkir hehe.

Jam 1 lebih, kami melanjutkan perjalanan. Sampai di kota Porjo kami memilih jalur pintas ke Jogja via Borobudur. Di sini pun jalanan juga sangat sepi.. Ya iyalah, bulan puasa siang nan panas ini jarang ada yang keluar rumah hehe..

Akhirnya kami sampai di lereng Merapi sekitar jam 3 sore.. Home sweet home.. Perjalanan mudik yang sangat lancar.. Alhamdulillah sehat dan selamat sampai rumah orang tua..

UPDATE:

Untuk arus balik, kami balik pada hari Selasa, tanggal 13 Agustus 2013. Namun apesnya, kami jalan pada puncak arus balik. Memang  di luar perkiraan, tadinya saya pikir puncak arus balik terjadi pada hari Sabtu atau Minggu, mengingat hari Senin sudah mulai masuk kerja. Namun ternyata perkiraan itu meleset, mungkin karena banyak yang nambah cuti (termasuk saya hehe), jadilah hari Selasa itu puncak arus baliknya.

Berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi, sempat mengalami kempes ban di daerah Kebumen, tapi bisa segera di atasi. Lalu lintas padat, dari keluar Jogja sampai daerah Wangon, dimana disitu (Wangon), para pengendara yang ingin lewat Pantura musti belok kanan. Setelah Wangon, cenderung lancar, saat adzan Isya berkumandang kami sudah sampai di daerah Tasikmalaya.

Namun, begitu masuk Rajapolah, hmmm lalu lintas tidak bergerak sama sekali alias macet total. Begitu melihat ada rumah makan cukup besar di kiri jalan, langsung ambil kiri, daripada satu jam cuma jalan 1 km. Akhirnya diputuskan untuk bermalam di situ hehe, untungnya  di situ ada masjidnya dan cukup luas.

Keesokan harinya, setelah sholat shubuh, langsung lanjut perjalanan, namun sisa-sisa macet masih ada (baca : macet masih berlangsung hue hue). Sempat berhenti untuk sarapan dan keperluan lain, akhirnya kami bisa lepas dari Nagrek jam 12 siang. Akhirnya kami sampai di rumah di Bekasi jam 4 sore. Total 33 jam perjalanan..mantaafff. Alhamdulillah Timor-nya sehat wal afiat ngga rewel :)

Foto arus balik via Jalur Selatan:
Macet di lingkar Gentong

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung Konsumsi Bahan Bakar Mobil Timor DOHC 1998

Menghitung Konsumsi BBM Mobil Daihatsu Taruna

Obyek Wisata Giri Tirta Kahuripan Purwakarta